KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di musim penghujan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025. Kegiatan ini berlangsung di halaman RTMC Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel, Km 21 Landasan Ulin, Banjarbaru, Rabu (5/11).
Apel dipimpin langsung oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin, dan mengikutkan ratusan personel gabungan dari Polda Kalsel, TNI, BPBD, Basarnas, BNPB, serta berbagai instansi dan stakeholder terkait lainnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari apel siaga nasional yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Hal ini untuk memastikan kesiapan personel dan perlengkapan menghadapi ancaman bencana.
Bersama Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Gubernur Muhidin melakukan pemeriksaan pasukan dan peralatan tanggap darurat.
“Apel kesiapsiagaan ini merupakan sarana pengecekan kekuatan personel. Serta sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana,” ujar Gubernur Muhidin membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Ia menegaskan, kecepatan dan ketepatan respons menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana. Karena itu, seluruh unsur harus selalu siap siaga demi menjamin keselamatan masyarakat.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia karena berada di wilayah Ring of Fire.
Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat 2.606 kejadian bencana alam. Kejadian ini menyebabkan korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan kerugian ekonomi yang signifikan.
Sementara laporan BMKG menyebut sekitar 44 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Ada potensi meningkatnya risiko banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Fenomena La Nina kali yang akan berlangsung hingga awal 2026, juga menjadi perhatian serius seluruh unsur penanggulangan bencana.
“Langkah pencegahan dan kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi bencana sangat penting. Semoga kita semua siap menghadapi potensi ekstrem seperti banjir, sehingga dampaknya tidak terlalu besar bagi masyarakat Kalsel,” harap Muhidin.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kalsel bersama pemerintah kabupaten dan kota akan melakukan perbaikan. Pemprov akan normalisasi saluran air di titik-titik rawan genangan untuk meminimalkan risiko bencana di wilayah Kalimantan Selatan.





