Bersama Pangdam Tambun Bungai, Gubernur Kalsel Peringati Maulid Nabi Muhammad

oleh
Gubernur Kalsel dan Pangdam Tambun Bungai saat mengikuti Maulid Nabi Muhammad Saw. Foto : Biro Adpim Setdaprov Kalsel

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Gubernur Kalsel, H. Muhidin bersama Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, menghadiri Peringatan Maulid Baginda Nabi Muhammad Saw 1447 H / 2025 M. Acara ini bertempat di Majelis Ahlussunnah Wal Jamaah di Jalan Mistar Cokrokusumo, RT. 10 RW. 04, Bangkal, Cempaka, Kota Banjarbaru, Minggu (28/9/2025) pagi.

Majelis Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan majelis taklim dan pusat kegiatan keagamaan. Mereka rutin menggelar pengajian, maulid, shalawatan, serta dakwah. Tempat ini menjadi wadah habaib, ulama, dan jamaah untuk mempererat ukhuwah, menambah wawasan, dan meneladani akhlak Rasulullah Saw.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, H. Muhidin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya peringatan Maulid Nabi. Ia menilai ini sebagai momentum penting untuk mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.

“Pemprov Kalsel berupaya meningkatkan pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur agar manfaatnya dirasakan semua lapisan. Namun, pembangunan tidak cukup hanya fisik, melainkan harus membawa keberkahan dan kebaikan bagi generasi kini dan mendatang,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur H. Muhidin menekankan pentingnya peran alim ulama, habaib, dan tuan guru dalam mendampingi jalannya pembangunan daerah.

Menurutnya, ulama tidak hanya menjadi teladan dalam kehidupan beragama. Mereka juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam memberikan nasihat, kritik membangun, serta doa. Hal ini agar setiap kebijakan dan langkah pembangunan selalu diridhai Allah Swt.

“Dengan sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat, insyaallah Kalimantan Selatan akan menjadi daerah yang semakin maju, sejahtera, dan penuh keberkahan,” tambahnya.

Selain itu, Gubernur H. Muhidin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum memperkuat nilai kebersamaan, persaudaraan, dan kepedulian sosial. Menurutnya, keteladanan Rasulullah SAW dalam membangun peradaban umat harus dijadikan inspirasi dalam membangun Banua yang harmonis dan berkemajuan.

Maulid Nabi Tak Terbatas Bulan Rabiul Awal

Sementara itu, Habib Asadullah bin Alawi Alaydrus dalam tausiahnya menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tidak terbatas hanya pada bulan Rabiul Awal semata. Menurutnya, tidak ada larangan bagi umat Islam untuk menggelar peringatan Maulid di bulan-bulan lainnya. Hakikat dari perayaan ini adalah ungkapan rasa cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.

Habib Asadullah menegaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan anugerah besar sekaligus pembawa kebahagiaan dan cahaya bagi seluruh alam. Oleh sebab itu, memperingati Maulid tidak boleh dipandang sebatas kegiatan seremonial. Ini harus sebagai wujud penghormatan dan usaha meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Ia juga mengingatkan jamaah agar menjadikan momentum peringatan Maulid sebagai sarana memperkuat iman, memperbanyak shalawat, serta meningkatkan kepedulian sosial. “Setiap kali kita memperingati kelahiran Nabi, sejatinya kita sedang memperbarui rasa cinta kepada beliau. Selain itu, kita meningkatkan ukhuwah di antara sesama umat,” ujarnya.

Menurut Habib Asadullah, tidak hanya ummat islam yang merasakan kebahagiaan oleh Rasulullah Saw. Tapi juga ummat lainnya.

Oleh karena itu, memperingati Maulid setiap saat merupakan tanda syukur atas utusan manusia pilihan. Beliau membawa risalah kebenaran, kedamaian, dan rahmat bagi sekalian makhluk.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan ratusan jamaah dari berbagai daerah berhadir. Turut hadir Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ilham Yunus, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel, H. Muhammad Tambrin, jajaran pejabat Pemprov Kalsel, para habaib, ulama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.

Memulai kegiatan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Selanjutnya pembacaan maulid atau syair pujian oleh Habib Muchsin Al-Hamid, serta pembacaan shalawat dan hadrah. Kemudian doa bersama dengan pemimpin Habib Asadullah bin Alawi Alaydrus. Mereka memohon keselamatan, keberkahan, dan kemajuan bagi Banua serta umat Islam. Semoga momentum Maulid Nabi ini menjadi pengingat untuk menebarkan kebaikan. Juga, menjadi pengingat untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Visited 1 times, 1 visit(s) today