Bedah Rumah Tak Layak Huni di Tanahlaut, Target Tahun 2025 Sebanyak 589 Bangunan

oleh
Bupati Rahmat Trianto saat meninjau salah satu objek bedah rumah tak layak huni. Foto : Kalselmaju.com/Ilmi

KALSELAMAJU.COM, PELAIHARI – Bupati Tanahlaut H. Rahmat Trianto meninjau pelaksanaan program bedah rumah di Desa Ketapang dan Desa Tirta Jaya, Kecamatan Bajuin, Senin pagi (8/9/2025). Kunjungan ini sekaligus memastikan program peningkatan kualitas hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah berjalan sesuai target.

Dalam keterangannya, Bupati Rahmat menyampaikan bahwa Pemkab Tanahlaut memiliki tanggungan perbaikan sekitar 2.530 unit rumah tidak layak huni. Untuk tahun 2025, sebanyak 589 unit rumah masuk dalam program bedah rumah.

“Setiap tahun minimal 500 rumah kita perbaiki. Tahun ini ada 589 rumah, sesuai dengan kategori pengajuan oleh masyarakat. Tidak semua ingin dinding beton, ada juga yang memilih kayu sesuai kondisi tempat tinggal mereka,” jelasnya.

Bupati menambahkan, pada tahun 2026 ditargetkan sebanyak 783 rumah kembali mendapat bantuan perbaikan. Dengan program yang berkesinambungan, dalam 4,5 tahun ke depan seluruh rumah tidak layak huni di Tanahlaut dapat terselesaikan.

Selain bedah rumah, Pemkab Tala juga mengintegrasikan program padat karya dengan fokus pada pembangunan sanitasi, khususnya WC. Menurut Bupati, pengerjaan program ini langsung oleh masyarakat setempat sehingga manfaatnya tidak hanya berupa fasilitas, tetapi juga membuka peluang kerja.

“Pengupahannya untuk masyarakat di RT masing-masing. Jadi program ini bukan hanya membangun rumah dan sanitasi, tapi juga menggerakkan ekonomi warga,” ujarnya.

Program bedah rumah ini tersebar di seluruh Kabupaten Tanahlaut. Khusus di Desa Ketapang, terdapat 21 rumah yang menjadi sasaran bantuan tahun ini.

Salah satu penerima manfaat, Paulia (76), warga Desa Ketapang, mengaku bersyukur rumahnya mendapat bantuan perbaikan. Sebelumnya, kondisi rumah yang ia tempati bersama anaknya masih berdinding papan, berlantaikan kayu, dan beratap seng yang sudah rusak.

“Dulunya rumah bocor kalau hujan. Lantainya papan, atapnya pun sudah hancur. Tidak terpikir bisa mendapat bantuan seperti ini. Alhamdulillah sekarang rumah kami jauh lebih layak,” ungkapnya dengan haru.

Visited 1 times, 1 visit(s) today