KALSELMAJU.COM, YOGYAKARTA — Pembukaan Pasar Malam Indonesia (PMI) menjadi momen hangat dan penuh warna dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2025 di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta.
Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha secara resmi mebuka acara ini, serta jajaran kepala daerah anggota JKPI dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta serta Forkopimda setempat.
Dalam sambutannya, Yamin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta atas penyelenggaraan Rakernas ke-11 yang menurutnya bukan hanya menjadi ruang berkumpul, tapi juga ajang memperkuat semangat pelestarian budaya nasional.
“Sore ini kita menjadi saksi rangkaian Rakernas ke-11 JKPI lewat Pasar Malam Indonesia. Ini bukan sekadar pameran, tapi ruang perjumpaan antar pusaka daerah,” ungkap Yamin.
Mengusung tema “Resiliensi Kawasan Cagar Budaya Guna Mendorong Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan,” PMI menjadi panggung hidup bagi beragam ekspresi budaya lokal. Mulai dari batik, sasirangan, tenun, kuliner tradisional, hingga produk-produk inovatif berbasis budaya, semua tampil memikat.
“Budaya bukan hanya untuk dikenang, tapi juga dikembangkan. Produk UMKM di sini membuktikan bahwa budaya bisa jadi kekuatan ekonomi kreatif yang luar biasa,” ujarnya.
Dengan gaya khasnya yang akrab dan jenaka, Wali Kota Yamin mengajak seluruh pengunjung untuk mendukung para pelaku UMKM di PMI.
“Biasanya kita punya Rojali (rombongan jarang beli), Rohana (rombongan hanya nanya), dan Rohali (rombongan hanya lihat-lihat). Tapi malam ini saya ajak semua jadi Robeli — rombongan benar-benar beli!” katanya, disambut tawa dan tepuk tangan.
PMI tak hanya menjadi ruang belanja, tetapi juga wadah untuk menyatukan langkah dalam keberagaman.
Berbagai pertunjukan seni dan budaya dari anggota JKPI memperkuat suasana kebersamaan dalam semangat pelestarian warisan budaya.
Yamin pun menutup sambutannya dengan pesan kebudayaan yang kuat.
