KALSELMAJU.COM, BATULICIN – Jembatan penghubung Pulau Kalimantan – Pulau Laut (Batulicin – Kotabaru) masih berproses. Beberapa tahun terakhir dengan skema kolaborasi, tiga pemerintah daerah (Pemda) menyuntikkan anggaran.
Tiga pemda yang sama-sama menyuntik anggaran adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanahbumbu (Tanbu), dan Pemkab Kotabaru. Khusus Pemkab Kotabaru, pada tahun ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp100 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanahbumbu, Muhammad Ramdhan Mubarak, mengatakan pengerjaan seluruh menjadi domain Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan.
Ia menyebut, Pemkab Tanahbumbu juga menganggarkan Rp100 miliar pertahun untuk mendukung pembangunan jembatan ini.
“Anggaran di Bappeda,” ujarnya, Senin (23/6/2025).
Terkait jalan menuju masuk jembatan, Ramdhan menjelaskan, pembangunan jalan tersebut juga pengerjaan oleh PUPR Provinsi Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Pemprov Kalsel menargetkan pembangunan Jembatan penghubung Pulau Laut Pulau Kalimantan akan selesai pada tahun 2028. “Tahun ini tersedia anggaran sebesar Rp750 miliar untuk membangun bagian pendekat dari arah Kotabaru dan Batulicin,” jelas Plt Kepala Dinas Pekerajaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Yasin Toyib, beberapa waktu lalu.
“Dari total tersebut, Rp550 miliar berasal dari APBD Pemprov Kalsel dan Rp200 miliar dari APBD Pemkab Kotabaru dan Tanahbumbu,” tambahnya.
Adapun bagian bentang tengah jembatan yang memiliki panjang sekitar 500 meter. Pembanugnannya oleh pemerintah pusat dengan alokasi anggaran mencapai Rp3 triliun. Dengan total panjang jembatan dan sistem konstruksi yang kompleks, proyek ini harapannya akan menjadi ikon infrastruktur baru di Banua dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta konektivitas wilayah pesisir.
Adapun total anggaran pembangunan jembatan ini diperkirakan sekitar Rp5,9 triliun.





