Pendangkalan Semakin Parah, Pemko Banjarmasin Dorong Normalisasi Sungai Martapura

oleh
oleh
pendangkalan
Pendangkalan Semakin Parah, Pemko Banjarmasin Dorong Normalisasi Sungai Martapura. (Foto : Arum/ kalselmaju.com)

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin terus mendorong normalisasi Sungai Martapura menyusul kondisi pendangkalan yang semakin parah.

Bahkan, sejak dahulu, belum pernah teralisasi pengerukan terhadap sungai besar yang menjadi jalur utama air di Banjarmasin tersebut.

Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony, menyebut bahwa normalisasi Sungai Martapura sangat penting. Bertujuan untuk mengurangi genangan saat banjir rob melanda.

Menurutnya, sebagian besar air dari berbagai sungai di kota itu bermuara ke Sungai Martapura.

“Sebenarnya kalau bisa (pengerukan) ya tentu sangat membantu mengurangi genangan karena turunnya air pusatnya di Sungai Martapura semua,” ujar Thony
Minggu (20/4/2025).

Usulan pengerukan tersebut, kata Thony, telah berulang kali menjadi usulan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan maupun Pemerintah Pusat.

Hal ini karena kewenangan pengerukan Sungai Martapura yang masuk dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito berada di tangan Balai Sungai dan Pemprov Kalsel.

“Sudah beberapa kali kami usulkan, bahkan langsung pada saat acara kementerian. Pasti yang kami sampaikan adalah normalisasi Sungai Martapura,” jelasnya.

Saat ini memang ada pengerukan Sungai Barito, namun Thony menilai hal itu tidak berdampak signifikan terhadap pengendalian banjir di Kota Banjarmasin.

“Cuma itu lebih untuk alur lalu lintas kapal tongkang dan sebagainya. Yang kami maksud adalah Sungai Martapura, karena daya tampungnya akan meningkat untuk menerima buangan dari Sungai Kelayan, Sungai Pekapuran, dan lainnya,” tambah Thony.

Kedalaman Sungai Martapura Berkurang, Sisa Lima Meter

Thony mengungkapkan bahwa berdasarkan pengukuran tahun 2010, kedalaman Sungai Martapura mencapai 12 meter.

Namun kini, kedalamannya hanya tersisa sekitar 5 hingga 6 meter akibat sedimentasi yang terus meningkat setiap tahun.

“Kalau dibiarkan, pasti akan makin dangkal. Kami terus mendorong agar Sungai Martapura ikut dinormalisasi, seperti sungai-sungai lainnya di kota ini,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin mengakui bahwa Sungai Martapura memang masuk dalam target program normalisasi untuk mengatasi banjir.

Namun, saat ini Pemkot masih memprioritaskan pengerukan sungai-sungai kecil yang berada di tengah kota sebagai bagian dari program 100 hari kerja Yamin–Ananda.

“Fokus kami sementara adalah Sungai Sutoyo, Sungai Japri Zam-zam, dan Sungai Belitung. Setelah itu, baru Sungai Martapura akan kami usulkan kembali,” katanya.

Visited 1 times, 1 visit(s) today